LMND

LIGA MAHASISWA NASIONAL UNTUK DEMOKRASI

Rabu, 26 Desember 2012

Pengantar Dasar Filsafat Revolusioner




Manusia harus mempunyai pedoman, agar hidupnya terarah. Agar tidak goyah menghadapi rintangan-rintangan yang dihadapi dalam proses perjalanan hidup. Oleh karena itu setiap aktifitas hidup-pun perlu dibimbing oleh pedoman atau teori yang ada. Dunia pergerakan sebagai sebuah profesi revolusioner yang telah atau sedang dan yang akan kita geluti untuk membebaskan rakyat dari penindasan dan penghisapan kaum penindas pun memerlukan panduan berupa logika berpikir, tentunya logika berpikir yang sudah teruji keampuhannya dalam merontokan sistem penindasan. Adagium Rusia berkata: " Tidak ada gerakan revolusioner tanpa teori revolusioner “, adalah benar tentunya.
Persoalan logika berpikir adalah masalah hubungan antara pikiran dan keadaan, atau antara ide (pikiran) dengan materi. Antara mana yang lebih dahulu (primer) dan sekunder antara ide dan materi? Dengan logika berpikir maka kita akan bisa memilah persoalan, membuat prioritas-prrioritas tentang hal-hal yang mendesak yang harus dilakukan seorang aktivis gerakan untuk perubahan.
Jawaban atas pertanyaan ini membagi dua aliran filsafat yaitu: Idealisme dan Materialisme.
Idealisme memandang bahwa ide lebih dahulu (primer), kemudian disusul oleh materi (sekunder).
Materialisme memandang sebaliknya.Materi dahulu (primer), baru melahirkan ide (sekunder)

IDEALISME

Filsafat idealisme terbagi menjadi dua sebagai berikut :
1. Idealisme Obyektif yaitu idealisme yang memandang bahwa terdapat ide yang berada di luar eksistensi manusia dan alam semesta. Semua yang material adalah hasil karya ide yang berada di luar manusia. Segala fenomena alam maupun fenomena sosial adalah hasil rekayasa ide obyektif tersebut. Hegel menyebut ide di luar manusia itu sebagai “ide Absolut” yang tidak terbatas pada/oleh ruang/tempat atau waktu. Jadi bersifat kekal immanen. Dalam kehidupan sehari-hari pemikiran Idealisme Obyektif mengambil bentuk penumpuan segala sesuatu kepada apa yang disebut dengan tuhan, dewa, dan kekuatan- kekuatan ghaib lainnya. Logika Mistik adalah salah satu bentuk filsafat Idealisme Obyektif.
2. Idealisme Subyektif yaitu idealisme yang memandang bahwa dunia materi adalah sensasi-sensasi manusia, sedangkan pikiran dan perasaan adalah satu-satunya zat (substansi) yang riil. Orang yang selalu menumpukan harapan-harapan kepada ide manusia adalah contoh orang yang idealis subyektif.
Idealisme Obyektif menyangkal adanya dunia materil yang obyektif dan mengakui dunia yang riil hanya dalam sensasi manusia.

MATERIALISME

Filsafat materialisme memandang bahwa materi lebih dahulu ada (primer) sedangkan ide atau pikiran adalah sekunder. Dengan kata lain materialisme mengakui bahwa materi menentukan ide, bukan ide menentukan materi.
Contoh : Karena meja atau kursi secara obyektif ada maka orang berpikir tentang meja dan kursi. Bisakah seseorang memikirkan meja atau kursi sebelum benda yang terbentuk meja dan kursi belum atau tidak ada.
Filsafat Materialisme terbagi menjadi 4 (empat) :
1. Materialisme Primitif
Faham materialisme yang berkembang pada zaman Yunani Kuno kira-kira 600 tahun sebelum masehi. Secara ilmiah masih sederhana tetapi merupakan cikal bakal dari paham materialisme. Materialisme primitif inilah berperan dalam perkembangan paham Materialisme selanjutnya.
2. Materialisme Mekanik
Materialisme mekanik memandang bahwa setiap gejala bagaikan mesin segala macam gerak dipandang hanya sebagai gerak mekanik yaitu pergeseran tempat dan perubahan jumlah saja tanpa perubahan secara kualitatif. Seperti gerak pada putaran rantai sepeda.
3. Materialisme Metafisik
Materialisme metafisik memandang bahwa :
o gejala alam sebagai suatu yang kebetulan saja.
o tidak ada saling hubungan antara materi (materi terpisah- pisah).
o gejala alam adalah diam, tidak bergerak, berhenti, statis, mati dan tidak berubah-ubah.
o proses perkembangan materi sebagai proses sederhana, tidak ada perubahan kuantitatif ke perubahan kualitatif.
4. Materialisme Dialektika (Dialectica Materialism--DIAMAT)
Matrialisme Dialektika adalah materialisme yang memandang segala sesuatu selalu berkembang sesuai dengan hukum-hukum dialektika. Hukum Dialektika: Hukum tentang saling hubungan dan perkembangan gejala-gejala yang berlaku secara obyektif di dalam dunia semesta.

POKOK-POKOK PANDANGAN MATERIALISME DIALEKTIKA

A. DUNIA ADALAH MATERIL
Segala macam gejala yang ada di dunia mempunyai satu dasar yaitu materi. Dunia semesta ini pada dasarnya adalah materil dan dunia materil adalah satu-satunya dunia yang nyata (riil)
DEFINISI MATERI
Secara filsafat
Segala sesuatu yang ada di luar dan tidak tergantung pada kesadaran manusia; Tidak dicipta dan dikendalikan oleh sesuatu ide apapun dan dapat menimbulkan sensasi serta melahirkan refleksi di dalam fikiran manusia.
Secara ilmu alam (fisika)
Fisika hanya memandang materi yang ada di alam ini dari struktur (susunan) dan organisasinya. Misalnya: Kapur terdiri dari unsur kimia zat perekat, zat pewarna dan kalsium. Masing-masing unsur kimia mempunyai komposisi zat perekat 14 %, pewarna 6% dan kalsium 80%. Pengertian materi secara fisika hanya sebatas hal-hak tersebut.
Pengertian materi secara filsafat berdasarkan saling hubungan antara keadaan dengan fikiran, antara obyek dengan subyek. Sedangkan pengertian materi secara fisika berdasarkan tingkat perkembangan pengetahuan manusia terhadap alam. Kembali kita bicara tentang kapur tulis tadi. Ilmu Pengetahuan manusia hingga saat masih belum menemukan adanya zat atau unsur kimia baru dalam komposisi tertentu di dalam susunan kapur tulis. Oleh karena itu, maka kapur tulis dalam Fisika disimpulkan berdasarkan tingkat pengetahuan manusia itu tadi, kapur tulis yaitu terdiri dari 14% zat perekat, 6% zat pewarna dan 80% kalsium.
Jadi pengertian materi secara filsafat lebih luas dan bersifat umum, tidak sebatas benda-benda atau proses alam saja, tetapi juga termasuk fenomena-fenomena sosial. sedangkan pengertian materi secara fisika hanya sebatas tentang benda-benda atau fenomena alam saja.
Pengertian materi secara filsafat bersifat mutlak dan abadi karena bagaimanapun majunya pengetahuan manusia tidak akan mengubah kebenaran bahwa materi itu eksis secara obyektif dan tidak tergantung pada kesadaran manusia, sedangkan pengertian materi secara fisika bersifat relatif dan sementara karena bergantung pada perkembangan pengetahuan manusia.
DEFINISI IDE
Materialisme berpendapat bahwa ide (pikiran) lahir dan ditentukan oleh materi, keberadaan ide adalah sekunder.
Dua hal tentang ide :
Ide dilahirkan semacam materi tertentu yang akrab disebut otak atau organisme sistem saraf yang telah mencapai tingkat perkembangan yang paling tinggi, karena tanpa otak maka tidak akan ada ide atau fikiran.
Otak atau sistem urat saraf adalah hasil tertinggi dari proses perkembangan alam materil.
Ide adalah pencerminan (refleksi/manifestasi) dari kenyataan obyektif. Ide adalah dunia materil yang dicerminkan otak manusia dan diterjemahkan dalam bentuk-bentuk piikiran. Pencerminan hanya bisa terjadi dengan adanya kontak langsung antara kesadaran manusia dengan luar (materil) dengan adanya praktek sosial manusia. Oleh karena itu ide juga merupakan proses perkembangan praktek sosial manusia.
PERAN DAN AKTIF IDE
Walaupun Materialisme Dialektika berpendirian bahwa materi adalah primer dan jide adalah sekunder namun tidak mengabaikan peranan aktiif ide terhadap (perkembangan) materi dalam arti :
1. Ide adalah pencerminan dri kenyataan obyektif. Pencerminan disini bukanlah pencerminan yang sederhana dan langsung tetapi merupakan pencerminan yang aktif melalui pemikiran yang rumiit (canggi) sehingga dapat mencerminkan kenyataan obyektif apa adanya secara keseluruhan. Karena adanya peranan aktif ide, maka manusia dapat mengembangkan cara atau alat (perkakas) untuk memperbesar kemampuan dalam mengenal atau mencerminkan maupun mengubah keadaan.
2. Dalam mengenal dan mengubah keadaan materil manusia melakukannya dengan sadar untuk memenuhi kebutuhan praktek sosialnya. Ide revolusioner inilah yang mencermminkan hukum-hukum perkembangan kenyataan obyektif, memainkan peranan pendorong perkembangan keadaan.
Jadi, ide tergantung pada materi. Ide bisa menjangkau ke depan melampaui materi tetapi tidak bisa telepas dari materi. Materi menentukan ide, tetapi ide mempengaruhi perkembangan materi. Disinilah letak peranan aktif ide dalam praktek.
Praktek adalah aktifitas manusia mengenal dan mengubah keadaan materi. Praktek mempunyai kedudukan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kehhidupan manusia. Dengan praktek manusia melahirkan ilmu pengetahuan, menguji dan mengembangkannya. Perkembangan dan kemajuan teori ditentukan oleh sejauh mana kemajuan praktek. Disinilah letak dialektika antara teori dan praktek.
B. DUNIA MATERIL ADALAH SATU KESATUAN ORGANIK
Terdapat saling hubungan secara organik, saling bergantungan, saling mempengaruhi, saling menentukan satu sama lain pada dunia materil.
Contoh:
Apakah ada hubungan antara tuntutan melaksanakan Pasal 33 dengan pelaksanaan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis di Indonesia?
Bagaimana menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar, jika rakyatnya tidak mendapatkan pendidikan dengan kualitas yang bagus? Bagaimana menjadi sebagai bangsa yang maju jika pendidikan tidak bisa diakses oleh sebagian rakyat karena biaya yang sangat mahal. Bagaimana mungkin menjadikan rakyat Indonesia menjadi cerdas dan berkepribadian, apabila pemerintah menyerahkan pendidikan kepada mekanisme pasar? Dan bagaimana mungkin pemerintah bisa menyediakan pendidikan yang gratis dan berkualitas ketika seluruh pembiayaan lebih diutamakan untuk membayar bunga dan hutang pokok serta menyerahkan pengelolaan sumber daya alam kepada asing?
Ada hubungan yang sangat erat antara isu pasal 33 UUD 1945 yang memiliki kandungan, bahwa seluruh hal yang melingkupi hajat hidup orang banyak, haruslah dikuasai oleh Negara. Dalam hal ini, untuk mencukupi kebutuhan pendidikan gratis yang ilmiah dan demokratis dibutuhkan sebuah dana yang besar. Dana yang besar ini tidak akan mungkin bisa dipenuhi oleh Negara, jika seluruh aspek penting justru dikuasai oleh pihak asing. Mulai dari aspek pertambangan mineral, migas, kelautan bahkan pasar pun lebih banyak dikuasai oleh asing dan bukan negara, sehingga negara tidak memiliki kas yang cukup untuk pembiayaan pendidikan yang gratis, ilmiah dan demokratis. Maka menjadi penting bagi kita untuk menggelorakan secara massif tentang tuntutan programatik kita, yaitu Laksanakan Pasal 33 UUD 1945 secara murni dan konsekwen sebagai solusi bagi negara untuk melaksanakan pendidikan yang gratis, ilmiah dan demokratis.
Saling hubungan gejalah-gejalah adalah obyektif
Saling hubungan gejala-gejala adalah suatu hukum yang obyektif berlaku di dunia semesta ini. Saling hubungan bukan merupkan terkaan atau buatan manusia. Saling hubungan memang ada secara obyektif. Oleh karena itu saling hubungan gejala-gejala bukan perwujudan dari ide-ide atau pikiran manusia dan sebagainya. Saling hubungan gejala-gejala tidak tergantung pada kesadaran manusia.
Segala sesuatu ditentukan oleh keadaan, tempat dan waktu
Dengan mengakui bahwa saling hubungan gejala-gejalaa sebagai sebuah kenyataan obyektif maka kita juga harus mengakui bahwa segala sesuatu gejala juga tergantung pada keadaan, tempat dan waktu.
Contoh: Kita tidak akan mungkin melakukan gerakan politik klandestin/bawah tanah di era yang sudah demikian liberal. Karena jika kita menerapkan gerakan politik bawah tanah di era liberal semacam ini, niscaya eksistensi organisasi kita tidak akan terangkat.
Contoh lain: Tidak mungkin di negara barat kita mamaksakan agar hukum/adat timur dipakai disana sementara orang barat masih cinta dan mempertahankan adat tersebut.
C. DUNIA MATERIL SENANTIASA BERGERAK DAN BERKEMBANG
Dunia materil senantiasa bergerak dan berkebang sesuai keadaan, tempat dan waktu.
Gerak materi adalah gerak sendiri
Karena gerak adalah bentuk keberadaan yang tidak bisa dilepaskan dari materi maka dapat dikatakan bahwa materi mempunyai gerak sendiri sebab esensi materi adalah gerak (intern materi) yang paling menentukan, sedangkan gerak ekstern hanya mempengaruhi saja.
Contoh: Dalam suhu 50 derajat Celcius selama 21 hari maka telur akan menetaskan anak ayam, sedangkan dalam suhu dan waktu yang sama, batu tidak mungkin akan menetaskan anak ayam.
Ini artinya bahwa setiap materi mempunyai sifat gerak sendiri-sendiri yang tidak bisa disa makan dengan materi yang lain. Jadi, gerak dalam (faktor intern) yang paling menentukan, sedangkan gerak luar (faktor ekstern) hanya syarat saja.
Diam adalah salah satu bentuk gerak
Kita yakin bahwa materi senantiasa bergerak dan berkembang, namun tidak menutup kemungkinan adanya keadaan materi yang 'diam'. Diamnya materi bukan berarti materi itu berhenti bergerak atau materi itu telah hilang sifatnya yang esensial. Tapi 'diam'nya materi disebabkan terjadinya keseimbangan antara gerak dalam materi (faktor intern) dengan gerak luar (faktor ekstern). Artinya, ada kesamaan kualitas antara gerak dalam dengan gerak luar.
Contoh: Seandainya ada sebuah beban yang memiliki masa berat sebesar 2 ton, tidak akan mungkin bisa ditarik dengan sebuah mesin yang hanya berkapasitas tidak sampai 2 ton.
Contoh lain:
Dalam posisi kekuatan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan kroni yang benar-benar mampu memfragmentasi gerakan dengan konsesi-konsesi politik kekuasaan atau uang maka akan sangat berat bagi organisasi kita untuk menumbangkan pemerintahan SBY dengan politik front persatuan nasional. atau dengan pertanyaan mendasar, mengapa pemerintahan SBY sangat sulit untuk dirobohkan? Bukankah kita sering melihat di berbagai media, bahwa banyak sekali instrumen politik yang menyerang posisi SBY dan kroninya? Isu Turunkan SBY pun santer dimana-mana, akan tetapi tidak memberikan dampak serius pada posisi politiknya.
Tentu jawabnya adalah karena kekuatan revolusioner masih lemah, kecil atau mungkin karena kekuatan revolusioner masih seimbang dengan kekuatan reaksioner pro kekuasaan. Lemahnya kekuatan revolusioner ini karena tidak adanya tuntutan yang sama dalam gerakan revolusioner itu sendiri. Lemahnya kekuatan revolusioner ini karena tidak adanya tuntutan yang sama dalam gerakan revolusioner itu sendiri. Ada yang terjebak pada kanal-kanal isu yang sudah dipersiapkan oleh rezim SBY (korupsi an sich, lingkungan an sich, hukum an sich, dsb). Di sisi lain, ada yang  menyerang kekuasaan SBY dengan maksud untuk mendapatkan posisi strategis di area kekuasaan.
D. HUKUM DIALEKTIKA MATERIL
Berangkat dari pengertian bahwa HUKUM DIALEKTIKA adalah hukum tentang saling hubungan dan perkembangan gejala-gejala yang berlaku secara obyektif dalam dunia semesta. Maka dapat ditarik benang merah bahwa saling hubungan dan perkembangan materi /gejala-gejala merupakan dua segi dialektika yang tidak bisa dipisah-pisahkan satu sama lainnya.
Ada 3 pokok hukum dialektika materil
1. Tentang Kontradikasi
Hukum tentang kontradiksi merupakan esensi dari hukum dialektika karena kontradiksi (pertentangan) mengungkapkan sumber atau asal-usul dan hakekat perkembangan. Hukum kontradiksi mengajarkan bahwa segala sesuatu terdiri dari bagian-bagian atau segi-segi yang berbeda atau kontradiksi dan gerak atau perkembangan sesuatu itu terutama disebabkan adanya saling hubungan yang berupa persatuan dan perjuangan antara segi-segi yang berkontradiksi yang ada di dalamnya.
1.a. Keumuman Kontradiksi
Hukum kontradiksi adalah umum dan universal. Bahwa dalam fenomena material terdapat kontradiksi-kontradiksi yang terjadi secara umum dalam seluruh proses gerak materi. Setiap hal tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Contoh: Dalam sejarah perkembangan masyarakat kita bisa melihat silih bergantinya kontradiksi yang terjadi. Pada tahap masyarakat Perbudakan terjadi kontradiksi kelas antara Tuan Budak dengan budak; kemudian pada tahap masyarakat Feodal terjadi kontradiksi antara kelas Tuan tanah dengan petani (buruh-tani) dan kontradiksi antara kelas bangsawan feodal dengan kelas borjuis yang koeksistensi dengan kelas proletar. Ketika tahap masyarakat Feodal tumbang dan diganti oleh tahap masyarakat baru yaitu masyarakat Kapitalisme, terjadi pertentangan klas (kontradiksi) antara klas borjuis (kapita lis) dengan klas proletar (buruh).
Dari contoh di atas kita dapat melihat dan sekaligus menyimpulkan bahwa dalam satu keseluruhan proses perkembangan materi senantiasa terjadi kontradiksi atau secara umum bisa dikatakan berlakunya hukum dialektika.
1.b. Kekhususan Kontradiksi
Kontrakdiksi mempunyai kekhasan yang membedakan hal satu dengan lainnya pada tingkat yang berbeda dari proses perkembangan. Juga mempunyai kekhususan dalamkontradiksi yang membedakan tingkat perkembangan yang satu dari lainnya.
Contohnya: Masih dengan contoh sejarah perkembangan masyarakat. Pada tahap masyarakat Perbudakan terjado kontradiksi antara budak dengan Tuan Budak, sementara pada tahap masyarakat Feodal terjadi kontradiksi klas tani dengan klas tuan tanah; dan apada tahap masyarakat Kapitalisme, kontradiksi terjadi antara klas Borjuis dengan klas proletar.
Kekhasan/ kekhusussan kontradiksi dalam contoh di atas adalah ciri khas masy. Perbudakan adalah kontradiksi antara budak dengan Tuan Budak. Tidak bisa disamakan dengan kekhasan masy. Feodal yang bercirikan kontradiksi antara tani dengan Tuan Tanah.
Kalau dalam masyarakat Feodal yang dipertententangkan adalah perihal kepemilikan tanah, maka dalam masyarakat Kapitalis yang dipertententangkan adalah kepemilikan modal dan alat-alat produksi. Dengan kata lain: Khasnya masyarakat Feodal adalah tanah sebagai yang dipertentangkan, sedangkan khasnya masyarakat Kapitalis adalah modal yang dipertentangkan. Dan lain-lain.
1.c. Kontradiksi pokok dan bukan pokok
Kontradiksi pokok adalah kontradiksi yang menjadi poros dan memimpin semua kontradiksi bukan pokok. Dalam penyelesaian kontradiksi, maka kontradiksi pokok diutamakan.
Dalam setiap perkembangan hanya ada satu kontradiksi pokok yang memegang peranan memimpin dan menentukan. Kontradiksi pokok memainkan peranan yang memimpin kontradiksi-kontradiksi lainnya pada satu tingkatan perkembangan tertentu maka ia merupakan dasar persoalan yang harus dipecahkan lebih dulu dan hanya dengan demikian kontradiksi-kontradiksi lainnya baru bisa dan lebih muda diselesaikan.
Walaupun demikian bukan berarti kontradiksi-kontradiksi yang bukan pokok tidak ada peranannya atau pengaruhnya sama sekali terhadap penyelesainnya kontradiksi pokok. Sebaliknya perkembangan kontradiksi-kontradiksi itu mempunyai pengaruh yang tidak kecil terhadap penyele saiannya kontradiksi pokok.
Contoh: Era pasca Soeharto tumbang terjadi pertentangan antara Kaum revolusioner/reformis dengan kaum reaksioner--pro satus quo (Habibie-Wiranto). Sementara di dalam tubuh kaum revolusioner/reformis sendiri juga terjadi kontradiksi pendapat--sikap terhadap sistem/penguasa Habibie-Wiranto.Misalnya kontradiksi antara AbrI dengan kelompok mahasiswa moderat.
Manakah kontradiksi pokok dan bukan pokoknya?
Kontradiksi pokoknya adalah kontradisksi antara Kaum Revolusioner / reformis dengan kaum Reaksioner-pro status quo. Ini kontradiksi yang harus didahulukan penyelesaiannya. Sedangkan kontradiksi antara kelompok revolusioner/reformis sendiri adalah kontradiksi bukan pokok. Kontradiksi bukan pokok (antara pro-demokrasi) ini harus ditunda dulu. INGAT, bukan diabaikan !. Ketika kontradiksi pokok terselesaikan maka secara otomatis kontradiksi bukan pokok turut terselesaikan.
1.d. Segi-segi yang kontradiksi
Setiap kontradiksi terdiri dari 2 segi yang mmempunyi arti peranan dan kedudukan yang berbeda, ada yang menguasai dan ada yang dikuasai, ada yang memimpin dan yang dipimmpin. Dalam keadaan tertentu dua segi itu berada dalam kedudukan yang seimbang tetapi bersifat relatif dan sementara.
Segi yang berperanan menguasai atau mendominasi dalam seluruh proses perkembangan mempunyai arti yang menentukan kualitas kontradiksi. Segi yang berperanan memimpin pada tingkat-tingkat perkembangan mempunyai arti yang menentukan terhadap arah yang dituju oleh perkembangan kontradiksi itu pada tingkatan tertentu.
Segi yang baru pada awal proses perkembangan kontradiksi masih mudah dan merupkan segi yang dipimpin dan dikuasai. Dalam proses selanjutnya ia akan tumbuh menjadi besar dan kuat sehingga memimpin dan mendominasi. Bila hal ini terjadi berarti kualitas kontradiksi itu telah mengalami peruubahan.
Contoh: di era Megawati menjadi presiden, terjadi kontradiksi antara Megawati dengan Menkopolhukan Susilo Bambang Yudhoyono. Megawatilah yang berkuasa, menentukan dan dominan dalam area kekuasaannya. Akan tetapi karena segi yang lemah tadi mampu mengambil ruang politik secara maksimal dengan menggunakan kesadaran massa yang moralis, ketika Pemilu 2004, SBY ganti memimpin, mendominasi, menentukan, mengarahkan dan menguasai. Contoh tersebut adalah kontradiksi anta relit politik.
2. Tentang Perubahan Kuantitatif ke Perubahan Kualitatif
Hukum perubahan kuntitatif keperubahan kualitatif menerangkan jalannya proses perkembangan segala sesuatu.
Perubahan kuantitatif adalah perubahan jumlah (bertambah/berkurang) susunan, hubungan dan komposisi materi yang berlangsung secara evolusioner sampai pada batas waktu tertentu. Perubahan kuantitatif merupakan syarat untuk menuju keperubahan kuantitatif.
Perubahan kuantitatif menyiapkan perubahan kualitatif dan perubahan kualitatif menyelesaikan perubahan kuantitatif yang lama dan melahirkan serta mengembangkan perubahan kuantitatif yang baru. keduanya berlangsung terus menerus secara bergiliran.
3. Hukum tentang negasi dari negasi
Hukum negasi dari negasi menunjukan orientasi gerak dan perkembangan segala sesuatu. Hukum ini menggungkapkan pergantian kualitas lama dengan dengan kualitas baru dalaam proses perkembangan dan peningkatan dari bentuk-bentuk yang rendah dan sederhana kebentuk yang lebih tinggih dan kompleks.
Perkembangan materi mengulangi tingkat-tingkat yang pernah terlampui tetapi mengulanginya secara lain di atas yang lebih tinggi.
Contoh:
Dalam kehidupan kita secara pribadi, kita seringkali menghadapi sebuah persoalan. Akan tetapi, dari tiap fase perkembangan pemikiran dan psikologi kita sebagai manusia, senantiasa berkembang dan maju. Di fase anak, kita akan dihadapkan pada problematika anak, di masa remaja, kita akan dihadapkan pada problematika remaja dan begitu seterusnya. Persoalan antara kita dengan orang tua, akan senantiasa muncul, akan tetapi dari tiap fase akan mengalami sebuah tingkat perkembangan dari kualitas kontradiksinya. Segi-segi yang berkontradiksinya sama, antara kita sebagai anak dengan orang tua. Tetapi kualitas kontradiksi di tiap fase akan berbeda
E. PENUTUP

Demikianlah Hukum Dialektika Materil yang mengajarkan pada kaum pergerakaan bagaimana menyelesaikan atau mengakhiri suatu konntradiksi yang terjadi dalam masyarakat. Kontradiksi antara rakyt yang tertindas dengan kaum milietris kapitalis yang menindas hanya bisa diselesaikan dengan perubahan kuantitatif dalam hal ini metode perjuangan,teori perjuangan daan strategi taktik perjuangan Kemudian pasti akan disusul dengan Perubahan Kulaitatif berupa runtuh atau tumbangnya Masyarakat Militeris-Kapitalis yaitu masyarakat damai, masyarakat yang sosialis.

4 komentar:

  1. Jika kita mengembangkan teori ini terhadap isu sekarang yang bukan lagi mengenai ekopol, melainkan AGAPOL (Agama Politik), apakah pergerakan kita sebagai pembebasan rakyat akan berubah menjadi gerakan pemersatu yang dimana ini merupakan suatu challenge atau tantangan bagi kita? Apakah dengan isu ini bahkan sudah mau kacau, kita sebagai mahasiswa tidak mengambil tindakan ketika negeri ini sudah mulai di invasi secara non-militer? So sad seing this country slowly destroyed from the inside and STUDENT didn't paying attention. Pls send me some feedback!

    BalasHapus
  2. kawan-kawanku,adakah harapun untuk kita,mengembalikan aura demokratis di indonesia yang berdasarkan jujur,adil dan transparan....?

    BalasHapus
  3. Kemenangan sosialis ada d depan mata

    BalasHapus